Kilas balik ke tahun 2003, dimana Dubyouth Soundsystem dibentuk oleh Heruwa “Shaggydog” Poppa T sebagai MC dan Metzdub sebagai DJ di kota Yogyakarta. Mari kita fast forward ke tahun 2012 ketika mereka merilis album self title yang berisi sembilan lagu penuh dengan berbagai bentuk musik elektronik, seperti jungle, drum’n bass, electro, drumstep, hiphop dan lainnya.
Duo ini tak lupa juga memberikan sentuhan tradisional, seperti seruling Reog Ponorogo yang terdengar di lagu “Whisky & Wine”. Album yang didistribusikan oleh Demajors ini juga memuat “Bomb Da Town”, dirilis mandiri tahun 2005 serta merta menduduki chart indie radio ternama di Indonesia dan diunduh secara masif pada rilis perdananya. Hal ini membuat majalah Trax memuatnya ke dalam album kompilasi yang membawa Dubyouth memperluas fan base-nya secara nasional.
Duo ini juga mengajak beberapa rapper untuk berkolaborasi, seperti Yacko & Nova di lagu “Boys Don’t Mess”, juga grup rap Jogja Hiphop Fondation di lagu berlirik bahasa Jawa “Bombassu”. Selain itu track pembuka “Heavyweight Champion Sound Intro” ditemani oleh deretan lagu yang pumping semacam “Love 2 C U Dance”, “Dancehall King “, “Loco“ dan ditutup dengan “Millenium Rude Boys”.
Heruwa mengenang proses pertama kali memproduksi lagu Dubyouth dengan menggunakan komputer seadanya, software acid pro dan sebuah alat bernama groovebox yang semua masih dikerjakan di kamarnya. Setelah terkumpul dua lagu, materi tersebut dibawa ke studio Erix Soekamti yang saat itu masih berada di kamarnya di kawasan Seturan. Kemudian, lagu demi lagu pun mulai terkumpul melalui proses yang sama sampai terciptalah ke sembilan lagu yang ada di album debut ini.
Berkat album ini pula Dubyouth dicatat sebagai salah satu pionir unit musik Jamaican sound tanah air yang berhasil merangkul banyak penggemar dari berbagai kalangan pecinta musik untuk menikmati musiknya. Hal itu menjadi salah satu elemen penting dari Dubyouth yang kemudian secara tidak langsung mendorong tumbuh dan berkembangnya subkultur ini di Indonesia.
Secara keseluruhan, album Dubyouth ini menyuguhkan sensasi musik spektakuler dengan mantra yang selalu ampuh untuk membakar lantai dansa. Dua belas tahun kemudian, album ini diabadikan ke dalam bentuk piringan hitam sekaligus memperingati 19 tahun berdirinya Dubyouth.
Selain mendapatkan sentuhan mastering ulang dan desain kover yang berbeda, album format vinyl ini juga menyediakan bonus track berupa single “L2CUDNC2021”. Single ini sendiri merupakan lagu re-make dari “Love 2 C U Dance” yang dirilis via DoggyHouse Records tahun 2021.
Vinyl Dubyouth Soundsystem akan dirilis oleh Kamengski Records sebanyak 400 pcs dengan pilihan warna clear green 200 pcs dan hitam 200 pcs dengan bandrol harga Rp.550.000. Piringan hitam ini bisa didapatkan mulai 30 Juli 2024 secara online melalui Tokopedia Kamengski Stuff.
Sementara launchingnya akan digelar di hari yang sama bertempat di Ratatat, Jakarta dimana pembeli bisa mendapatkan vinyl-nya secara langsung dengan jumlah terbatas hanya tersedia 100 pcs. Selain didukung oleh beberapa opening act termasuk High Priest, Yella Sky dan Jerome, akan digelar juga vinyl signing session di venue. (Teks: Indra Menus|DoggyHouse Records)