Melabeli diri mereka dengan Hardcore rilisan Tangerang, GVSAR coba menyuarakan berbagai isu yang dirangkum menjadi enam lagu dalam mini album bertajuk, Demagogi; seperti self-improvement pada nomor “Senjata Di Balik Mata” dan “Okupasi Diri”, serta balasan terhadap situasi sosial dan politik dalam lagu “Tirani Usang”, “Ironi”, dan “Demagogi”, hingga momok imajiner pada tembang penutup berjudul “Pasukan Malam”.
Sebenarnya, GVSAR sudah kasih intro tipis lewat single “Okupasi Diri” yang dirilis pada awal tahun 2024, dalam format video klip yang tayang via kanal YouTube mereka, dan dapat diperdengarkan melalui berbagai platform musik digital. Kemudian disusul dengan melepas single “Demagogi” yang diusung menjadi judul EP, bertepatan dengan Hari Pemungutan Suara 2024 dan dirilis dalam bentuk video lirik. Mereka beranggapan bahwa “Demagogi” sendiri menceritakan sudut pandang seorang politikus rakus yang terus menyuapi janji kosong kepada rakyatnya yang buta.
GVSAR mencoba hadir memberi warna baru dalam kancah musik Hardcore lokal yang saat ini didominasi oleh Beatdown, Crossover, hingga Post-Hardcore. GVSAR memainkan komposisi klasik Hardcore Punk yang mengedepankan riff gitar yang menghentak dengan tempo cepat, namun juga menghadirkan bagian-bagian yang lebih lambat dan berat untuk memberi kesan kontras pada musik mereka. Ditambah dengan pemilihan karakter sound yang modern, GVSAR memiliki haluan yang sama dengan band-band Hardcore mancanegara seperti Comeback Kid, Have Heart, Gallows, hingga yang kekinian seperti Gel dan Scowl.
Sejak dibentuk pada 2023 lalu, sebagian besar produksi mereka dilakukan secara D.I.Y (Do It Yourself), seperti video klip, merchandise, termasuk rekaman EP yang juga mereka rilis dalam format kaset ini. Untuk mempromosikan EP tersebut, GVSAR berencana untuk melakukan tur ke berbagai kota di Indonesia hingga Asia Tenggara.