Suasana ramai dan kepadatan terasa di area komplek Gelora Bung Karno di weekend kemarin. Hal ini dikarenakan beragam acara masif diadakan secara bersamaan. Salah satunya JBL Festival 2023 yang berlangsung pada Sabtu, 28 Oktober 2023 di Istora Senayan. Selain menampilkan musisi legendaris, perhelatan ini juga memberikan pengalaman langsung secara imersif produk-produk terbaik JBL.
Menampilkan tiga band ternama serta 1 musisi era terkini, para penonton antusias mengikuti jalannya festival sejak gerbang sudah dibuka pukul 14.00 WIB. Saat gerbang dibuka, penonton berhamburan masuk ke dalam area festival. Hawa panas dan terik matahari menyengat Jakarta sejak berbulan-bulan terakhir tidak menyurutkan antusias mereka menikmati keseruan acara. Salah satunya, mencoba aneka activation yang dihadirkan seperti mencoba secara langsung kehandalan produk JBL termasuk face painting dan simulator balap yang memberi nuansa imersif secara audio dari produk JBL.
Show di panggung utama dimulai pada pukul 17.00 lewat penampilan Christie sebagai pembuka. Penonton yang didominasi paruh baya serta remaja terlihat belum banyak mengenal lagu-lagunya. Meski begitu, kemeriahan dan apresiasi diberikan selama dia tampil sebelum break maghrib dilaksanakan. Setelah itu, giliran Ungu tampil energik menggoyang istora. Duet dengan mungkee 7 kurcaci yang mengisi part rap di lagu “Hampa Hatiku” serta dilanjutkan “Kekasih Gelap” dan “Tercipta Untukmu” membuat Istora semakin meriah hingga selesainya penampilan mereka di pukul 19.00 WIB
Berlanjut, suasana dibuat chill sejenak dengan kehadiran Pamungkas. Tak banyak basa-basi lagu pembuka “Flying Solo” menghangatkan istora sebagai refill energi penonton dari penampilan Ungu sebelumnya. Terakhir, di lagu “To The Bone” sebagai penutup, seluruh penonton mulai bernyanyi bersama sambil mengangkat ponsel mereka masing-masing. Riuh renyah penonton kembali terlihat saat Cokelat naik panggung pada pukul 20.10.
Suasana menjadi sangat nasionalis saat Cokelat naik panggung membawakan “Gebyar-gebyar” bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda. Kikan sang vokalis mengajak penonton membacakan isi Sumpah Pemuda. Setelah itu, penonton diajak berjingkrak-jingkrak sambil sing-along dengan lagu-lagu Cokelat yang familiar di benak penonton seperti “Jauh”, “Segitiga”. Energi penonton istora semakin menjadi-jadi di lagu terakhir lewat “Bendera” sebelum energi mereka akan didorong lebih jau oleh Dewa 19 feat. Ello dan Ari Lasso sebagai penutup pada pukul 21.30 yang membawa penonton bernostalgia pada era 80-90an.
Di awal, penonton langsung ikut bernyayi saat “Arjuna” dibawakan oleh Ello. Setelah itu, beberapa lagu legendaris tak lupa dibawakan seperti “Dewi”, “Sudah”, “Cukup”, “Siti Nurbaya”, hingga “Pupus” membuat karaoke penonton bergema di Istora. Setelah itu, Ahmad Dhani sang frontman mengajak penonton menyanyikan lagu band favoritnya dari Queen, “Bohemian Rhapsody” serta disusul “Sedang Ingin Bercinta” di mana kali ini dia turut langsung bernyanyi. Penampilan apik Dewa malam itu ditutup oleh Ari Lasso yang membawakan “Kusebut Namamu”, “Semua Milikmu”, hingga “Kamulah satu-satunya”. Kemeriahan acara ditutup dengan duet Ari Lasso dan Ello di lagu terakhir membawakan “Separuh Napas”. Penonton bersorak meminta mereka terus bernyanyi namun waktu telah habis dan menutup rangkaian acara. [Teks/Foto: Mikhail T Pribadi]