Skena underground Bali selalu berkobar. Tak pernah padam. Gig tak pernah surut, band-band yang selalu produktif, pun demikian dengan rilisan-rilisannya. Dan salah satu band punk rock Bali yang baru saja merilis album adalah Roots Radicals.
Rilisan keempat mereka itu diberi judul Rude Balls, yang diluncurkan berbarengan dengan perayaan hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78.
Sebelumnya mereka telah mengeluarkan album pendek bertajuk City Life (2005), album penuh Skunx (2007), album pendek Toxic (2018), dan beberapa single, serta terlibat dalam beberapa album kompilasi.
Roots Radicals berdiri pada 2004 silam, dan saat ini beranggotakan Bayou (gitar & vokal), Anox Mendra (drum & backing vokal) dan Gd Pusmaya (bass & vokal). Salah satu alasan mereka melepas album pada hari Kemerdekaan RI, karena mereka ingin seluruh pendengar merasa merdeka. Tanpa harus ada pengkotak-kotakan.
Album ini berisikan 10 materi lagu, yang dikemas secara matang dan solid. Materi yang dibuat pada album ini pun, masih bertemakan tentang kebersamaan, sosial, dan keseharian, dari masing-masing personil.
Album ini mengandalkan “Rude Balls” sebagai single utama, yang video klipnya sudah bisa kita nikmati di kanal YouTube mereka.
Mendengar album ini membuat kita flashback ke era 90-an, dan mengobati kerinduan kita pada album self-titled (Epitaph, 1993) dan album Let’s Go (Epitaph, 1994) milik Rancid, yang beredar di Tanah Air hampir tiga dakade lalu.
Komposisi musik yang mereka suguhkan pun nampak padu, dengan raungan gitar dan suara serak-serak basah Bayoe, cabikan bass Pusmaya, dan tabuhan drum Anox yang berenergi dan konstan.
Dalam album kali ini mereka bekerjasama dengan label asal Jakarta, Jack Music & Friends Records. Zain pihak label mengungkapkan “untuk di awal ini pihaknya baru melepas dalam format kaset sebanyak 50 keping. Tapi tak menutup kemungkinan nanti akan kami rilis juga format CD-nya.”
Dalam waktu dekat mereka juga merencanakan untuk menggelar launching di Bali, serta promo tur ke beberapa kota.***