Warpaint, salah satu grup indie rock terpanas di Amerika Serikat saat ini akhirnya akan datang ke Indonesia untuk pertama kalinya. Wire It Up akan menggelar konser perdana mereka di Indonesia pada 17 Februari 2017 di Parkir Selatan, Senayan Jakarta.
Tahun lalu, Warpaint merilis album ketiganya Heads Up. Album ini banyak mendapat pujian dari news outlet indie terkemuka seperti AllMusic, Mojo, Consequence of Sound, dan Clash Music. Tahun ini, Warpaint akan menjalankan tur Australia dan kemudian bermain pula di Coachella Music Festival 2017.
Wire It Up berkesempatan berbicara kepada Stella Mozgawa, drummer Warpaint tentang albumnya sampai pakaian yang ia suka pakai.
Bagaimana kalian membuat album “Heads Up”?
Album ini selesai lebih cepat dibandingkan yang biasa kami lakukan. Dalam pengerjaannya, kami agak keluar dari kebiasaan dan tidak terlalu pusing memikirkan bahwa album ini harus bagus. Kami banyak dibantu oleh teknologi, untuk mengeluarkan ide terbaik. Sangat menyenangkan.
Apakah kalian menginginkan album ini terdengar segar?
Kami tidak terlalu ingin membuat sesuatu yang berbeda, atau menarik atau bahkan mengejutkan. Kami lebih membebaskan diri agar terdengar segar. Sangat penting bagi kami untuk melakukannya. Pilihan tersebut terasa natural. Tak ada alasan khusus di baliknya.
Pertanyaan ini agak ‘girly’. Sebagai band yang semua anggotanya cewek, apakah kalian sering bertukar pakaian ketika manggung?
Tentu saja kami sering bertukar pakaian. Hal itu sering terjadi. Semuanya saling men-
coba sebelum kami naik panggung. Sangat natural hal tersebut terjadi. Saya rasa laki-
laki juga melakukan itu.
Apa pakaian favorit anda ketika manggung?
Penting bagi saya untuk memakai sesuatu yang nyaman. Sejujurnya, ketika bermain drum saya tidak bisa bermain dengan pakaian yang terlalu flashy. Saya tak mau men-
galami wardrobe malfunction. Jadi yang terpenting adalah kenyamanan.
Mari kita bicara tentang foto-foto Warpaint. Kami suka foto yang kalian buat, tone maupun pose. Apa inspirasi di baliknya?
Tak ada inspirasi tertentu. Kami hanya melakukan apa yang kami mau. Sangat jarang kami membiarkan orang memaksa kami melakukan hal yang tidak kami mau. Kami agak keras kepala.