Kalabiru, sebuah band yang beranggotakan vokalis sekaligus gitaris Gemilang Ramadhan, bassist Janu Rahadi, kibordis Haryo Krisna, serta drummer Adianto Estara didirikan di Jakarta pada 2015 lalu. Kalabiru telah melalui proses pendalaman makna bermusik serta merefleksikan ragam warna seperti; blues, folk, ethnic, hingga psychedelic.
Kala; yang digambarkan sebagai masa dan biru; diartikan sebagai lautan yang damai serta murni menjadikan definisi Kalabiru sebagai masa yang bersifat murni. Jika manusia mengalami masa murni serta membawa kedamaian sebagai dasar pemikirannya, maka mereka akan melihat masalah apapun yang terjadi di dunia ini dengan lebih bijak. Inilah yang dibutuhkan oleh kita, secara khusus sebagai masyarakat Indonesia untuk bisa memiliki pola pikir yang positif, luas, sekaligus visioner dalam menghadapi berbagai macam kompleksitas kehidupan. Dengan mengandalkan sudut pandang seperti itu, maka dunia akan terlihat seperti pepatah Jawa “memayu hayuning bawana” yang berarti membuat hidup terasa lebih indah.
Warna musik yang diciptakan oleh Kalabiru memang tidak dapat dikategorikan menjadi suatu ragam musik tertentu. “Saya sering ditanya mengenai jenis musik yang dibawakan oleh Kalabiru, namun saya enggan menjawabnya,” tutur Gemilang yang merupakan pentolan Kalabiru. Jika memang ada kesempatan bagi Kalabiru untuk mendefiniskan musiknya, maka jawabnya adalah: musik perdamaian sekaligus kemanusiaan yang seutuhnya diyakini dan dipercaya, yang kemudian coba disatukan menjadi alunan nada yang merdu sekaligus harmonis.
“Abstraksi Kesadaran” merupakan single pertama dari album Kalabiru yang rencananya akan dirilis dalam waktu dekat. Lagu ini bercerita mengenai bagaimana seseorang memiliki titik di mana ia perlu menyadari jika perbedaan antar sesama itu bersifat nyata. Namun, bukan berarti perbedaan tersebut malah membelenggu diri kita, menjadikan kita berpikir dangkal, serta membuat kita berada dalam keterbatasan ruang-ruang—sama seperti apa yang kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari, di mana masih banyak masyarakat Indonesia yang lebih memilih untuk menjadi dekaden, berpikiran reaksioner, dan menutup matanya rapat-rapat seolah tidak ingin melihat akan indahnya perbedaan yang begitu beragam.
Lagu “Abstraksi Kesadaran” direkam di studio Woodstock, Pamulang, dengan mendapatkan bantuan dari penata rekam bernama Ady Firmansyah. Proses mixing dan mastering-nya dikerjakan juga oleh Ady dengan dibantu Gemilang. Sementara artwork dan logo juga diciptakan oleh Gemilang dengan dibantu seorang kawan bernama Fajar Adhi Nugroho.
Kalabiru juga berencana akan segera merilis video musik “Abstraksi Kesadaran” pada bulan Mei mendatang.