Jeda dua tahun unit post hardcore Kota Wisata Batu, Enamore kini kembali dengan semangat baru dengan merilis sebuah single baru. Adalah Sandikala judul yang dipilih Enamore untuk menjadi satu kata yang menjelaskan tema yang mereka pilih yaitu kepedihan dan ikhlas yang tak terelakkan.
Secara garis besar “Sandikala” dimulai dari guratan layung kuning kemerah-merahan di ufuk barat, dari bentangan harap yang mengalir lambat, Sandikala adalah tentang kerelaan melepas terang sebelum gelap, Sandikala adalah kerelaan melepas apa yang pernah tertambat. Pergeseran masa yang ditandai dengan gurat merah tak selalu tentang keindahan dan kesyahduan. Tersemat di dalamnya kegusaran dan kegamangan. Apakah gelap selalu membutakan, atau malah memberi jalan? Sebab terang kerap menumbuhkan harapan, dan gelap akan datang menghapuskan, memberinya penyesalan. Berhenti sejenak dalam balutan langit kuning kemerahan, memandangi Sandikala, persimpangan antara gelap dan terang, lalu menyuguhkan tanya: apakah kerelaan adalah jalan? Apakah kerelaan adalah keniscayaan? Apakah masih ada ruang untuk merengkuh harapan?
Ezra Adi Nugroho (drum), Caesar Nicko Bhaskara (gitar), Gigih Yanuar Pratama (gitar), Rachmad Adi Cahyo Nugroho (bass), and Shafa Ashfihany Hari Syahputra (vokal) masih percaya diri memandu Enamore dalam nuansa post hardcore yang bernafaskan post-rock berbumbu screamo. Kali ini Enamore tidak hanya melakukan proses produksi di Haum Studio, namun juga di Virtuoso Studio untuk rekaman drum dan dimixing serta dimastering oleh Armando Aprilson Loekito dari Artefakt Studio. Penulisan lirik kali ini dibantu kembali oleh Iqbal AR, yang sebelumnya juga menulis track lama Enamore berjudul Harapan Sirna, memadukan bahasa yang sastrawi dengan bait yang kebanyakan ritma puisi yang terdiri dari 3-4 kata. Enamore juga menyertakan paduan suara untuk menambah kemegahan dalam lagu yang pekat dengan kepedihan dan keikhlasan yang tak terelakkan ini. Single “Sandikala” dijadwalkan akan rilis pada 21 Maret 2023 di Bandcamp, Youtube dan berbagai DSP.