nothingtoproud Kembali Merilis Single RnB Bertajuk “(Un)real”

Setelah merilis Single “Skintight” yang menampilkan Manuel pada bulan November lalu, nothingtoproud a.k.a Arman kembali merilis Single dengan genre RnB yang bertajuk “(Un)real”. Pada single terbaru ini, nothingtoproud menggandeng Iman untuk mengisi suara bass, Meiske dan Sisilia mengisi vokal, dan sentuhan rap dari Zefanya. (Un)real dirilis di berbagai platform musik digital pada Selasa, 11/12/2018 lalu. Pada 13/12/2018 lalu, (Un)real mendapat kesempatan diputar perdana di 97.5 Motion FM dalam Program This is Indonesia di Big City Beatz. Selain itu, (Un)real juga menempati posisi ketiga dalam Playlist FRESH LOCAL-INDIE oleh JOOX.

(Un)real sendiri merupakan terobosan dari nothingtoproud. Pada single ini, nothingtoproud menceritakan pengalaman cintanya, tetapi tetap dengan nuansa Dark RnB khas nothingtoproud. Ditambah dengan vokal milik Meiske dan Sisilia membuat suasana yang senada dengan liriknya. Fill-in Bass oleh Iman ditambah dengan lirik mellow yang dimuntahkan dengan amarah oleh Zefanya mampu menggambarkan suasana hati yang kacau. Single ini merupakan debut dari Zefanya yang mengisi bagian rap dari lagu ini.

(Un)real merupakan Single #3 dari album kedua milik nothingtoproud yang akan rilis pada Januari 2019. Sebelumnya, nothingtoproud telah merilis Single #1 yang bertajuk Retrograde yang menampilkan NV dan Ahmad Rivaldi, serta Single #2 yang bertajuk Skintight yang menampilkan Manuel. Ketiga Single ini mempunyai variasi genre antara Electronica, Electro House, dan RnB. Sedangkan keseluruhan album yang akan datang mempunyai genre besar Electronica.

nothingtoproud merupakan projek pribadi milik Mohamad Armansyah atau yang lebih dikenal dengan Arman. Projek nothingtoproud telah lahir sejak 2012. Nama nothingtoproud lahir dari tema dan musik yang selalu bercerita tentang hal-hal yang gelap. nothingtoproud juga telah menjadi bagian dari Arman, yang selalu berusaha menerjemahkan semua hal dengan basis logika dan menolak untuk setuju pada hal-hal yang menjadi kebenaran mayoritas tanpa nalar yang konkrit.